Facebook Messenger akhirnya mendapatkan aplikasi desktop hampir 9 tahun setelah debutnya. Aplikasi desktop tentu membuat pengguna lebih mudah untuk mengirim pesan dan video dengan teman dan keluarga dari komputer.
Facebook Messenger membawa fitur yang sama dengan versi browser, tetapi membuatnya lebih mudah untuk membuat utas obrolan Anda tetap berguna daripada membiarkan Messenger didiamkan di salah satu dari banyak tab. “Kita semua mencari lebih banyak cara untuk bersama walaupun kita terpisah secara fisik” tulis CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Aplikasi yang sekarang tersedia di Microsoft Store dan Mac App Store memungkinkan Anda mengirim pesan kepada teman dan memulai panggilan video, seperti pada versi seluler dan web. Aplikasi juga dilengkapi mode gelap yang telah diluncurkan Facebook sebagai salah satu fitur baru yang diperkenalkan ke desain ulang desktop.
Sementara itu, peluncuran aplikasi desktop mandiri untuk Facebook Messenger telah lama terdengar dengan petunjuk kuat bahwa Facebook sedang mengerjakannya pada 2016. Facebook kemudian meluncurkan aplikasi desktop untuk Workplace, alat kolaborasi, pada akhir 2017. Tapi, perusahaan tidak mengumumkan Messenger untuk desktop sampai tahun lalu.
Dalam peluncurannya kali ini, aplikasi desktop Messenger termasuk ke dalam kumpulan alat konferensi video yang semakin penting seperti Zoom. Sayangnya, aplikasi tersebut menghadapi serangan balik karena masalah privasi dan keamanannya.
Aplikasi telekonferensi sedang marak digunakan karena banyak dari kita berlatih menjaga jarak sosial selama pandemi COVID-19. Aplikasi-aplikasi ini menjadi alat vital untuk tetap berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Facebook pun akhirnya meluncurkan versi lengkap aplikasi desktop Messenger yang membuatnya sedikit lebih mudah bagi pengguna untuk melakukan obrolan video dengan teman-teman mereka.
Mungkin kekurangan terbesar Messenger Facebook saat ini adalah hanya dapat menangani hingga 8 peserta panggilan video grup, berlawanan dengan Zoom yang dapat mencakup 100 atau bahkan 500 peserta. Itu berarti Messenger tidak dapat mendukung beberapa kasus penggunaan baru yang telah muncul sejak orang-orang mulai beraktivitas dari rumah karena COVID-19. Messenger juga tidak menawarkan cara untuk dengan mudah membagikan URL yang memungkinkan orang lain bergabung dengan panggilan, jadi itu tidak berguna untuk webinar publik atau acara sosial.