Baik untuk Jantung, Simak 5 Alasan Alpukat Sehat bagi Tubuh

Alpukat tanpa diragukan lagi adalah salah satu makanan alami paling mewah kaya dan lembut, sederhana namun memuaskan dengan rasa yang halus. Apakah Anda menyantap roti panggang dengan alpukat saat sarapan? Lalu, menyajikannya sebagai saus sehat untuk sayuran mentah sebagai camilan, atau memotongnya menjadi salad untuk makan malam yang sehat. Berikut adalah lima alasan Anda harus menyukai alpukat dari segi kesehatan?

  1. Alpukat Baik untuk Jantung

Diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2018, sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang makan alpukat (dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet bebas alpukat) memiliki kadar kolesterol baik jenis HDL yang lebih tinggi. Ini kemungkinan karena lemak tak jenuh tunggal jantung-sehat yang ditemukan dalam alpukat.

Bukti kuat mendukung temuan bahwa lemak tak jenuh tunggal, yang juga ditemukan dalam zaitun, kacang dan mentega kacang, lebih sehat daripada lemak jenuh dalam mentega, krim, bacon, daging berlemak, kulit ayam, dan minyak kelapa. Data menarik dari Nurses ‘Health Study dan Health Professional Follow-up study memperkirakan bahwa mengganti 5% dari asupan energi harian kita dari lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal akan menyebabkan risiko 15% lebih rendah terkena penyakit jantung.

Selain itu, makan lemak tak jenuh tunggal sebagai pengganti lemak jenuh mengurangi angka kematian secara keseluruhan. Tidak hanya kematian karena penyakit kardiovaskular, tetapi juga dari kanker dan penyakit neurodegeneratif. Hampir tiga perempat lemak dalam alpukat adalah lemak tak jenuh tunggal, yang tidak hanya melindungi jantung, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh.

Sebagai bonus tambahan untuk kesehatan jantung yang baik, alpukat juga secara alami bebas kolesterol, rendah sodium, tinggi potasium, dan sumber serat semua faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung yang lebih baik.

  1. Serat Alpukat Berguna untuk Usus

Usus manusia adalah rumah bagi 100 triliun bakteri. Diet Anda mendukung ekosistem usus yang kompleks yang memainkan peran vital dalam kesehatan kita. Salah satu faktor diet tersebut adalah serat, yang ditemukan dalam makanan nabati seperti buah, sayuran dan biji-bijian seperti roti gandum, gandum murni, gandum, gandum bulgur, jagung, dan quinoa.

Banyak orang Afrika Selatan kekurangan asupan serat yang direkomendasikan setiap hari. Disarankan bahwa wanita Afrika Selatan mengonsumsi setidaknya 25g serat per hari dan pria setidaknya 38g. Satu alpukat mengandung sekitar 8g serat makanan. Namun, penting untuk dicatat bahwa usus kita membutuhkan berbagai jenis serat agar tetap sehat.

Serat dalam alpukat adalah kombinasi unik dari serat tidak larut dan serat larut. Serat larut berfungsi seperti pel dan membantu menyerap cairan di usus, membentuk zat yang lembut seperti gel untuk memerangi sembelit. Serat tidak larut bekerja seperti sapu, secara kasar menyapu sepanjang usus untuk membuang limbah. Tetapi serat jauh lebih dari sekadar menjaga kita tetap teratur: serat mungkin berperan dalam mencegah kanker usus besar, dan bahkan membantu menurunkan berat badan. Serat dalam alpukat, bersama dengan lemak tak jenuh tunggal yang memuaskan, dianggap sebagai alasan mengapa alpukat baik untuk ukuran pinggang.

  1. Alpukat Cegah Gangguan Mata pada Orang Tua

Alpukat adalah sumber lutein, fitokimia yang menumpuk di mata. Lutein, bersama dengan phytochemical lain yang disebut zeaxanthin, telah ditemukan bersifat protektif terhadap gangguan mata yang umum pada orang tua yang disebut degenerasi makula terkait usia. Pada 2017, para peneliti di Amerika menemukan bahwa orang yang mengonsumsi satu alpukat per hari selama enam bulan memiliki kadar lutein yang lebih tinggi dalam darahnya. Lutein juga ditemukan dalam jumlah yang baik dalam telur.

  1. Alpukat Meningkatkan Fungsi Otak

Dalam studi yang sama yang disebutkan di atas, orang yang makan alpukat setiap hari juga mengalami peningkatan signifikan dalam memori, kognisi dan kemampuan memecahkan masalah. Lutein dalam alpukat, dalam kombinasi dengan lemak tak jenuh tunggal, serat dan senyawa bioaktif lainnya, seperti karotenoid dan tokoferol, membuat buah ini sangat kondusif bagi otak yang sehat.

  1. Alpukat Membantu Diet Lebih Sehat

Ketika menganalisis data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang besar di AS, para peneliti menemukan bahwa, secara umum, pemakan alpukat memiliki diet yang lebih sehat dan mengambil langkah-langkah kesehatan yang lebih positif dibandingkan dengan mereka yang tidak makan alpukat. Misalnya, pecinta alpukat memiliki asupan buah, sayuran, dan lemak baik secara signifikan lebih tinggi. Mereka juga mengkonsumsi lebih banyak nutrisi penting tertentu, seperti 36% lebih banyak serat makanan, 23% lebih banyak vitamin E, 13% lebih banyak magnesium, 16% lebih banyak kalium dan 48% lebih banyak vitamin K. Makanan para pecinta alpukat juga mengandung asupan yang jauh lebih rendah dengan menambahkan gula.